Untukmu Ibu
Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah mu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk ku...
Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap aku menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu
Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk ku
Mengurai senyum disetiap perjalanan ku
Mendera doa disetiap detik nafas ku
Ibu... kau berlian dihati ku
Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu
Ibu...
Aku hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak ku
Jangan benci Aku
jika Aku membuatmu menangis.
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku
Sadis
Terlalu Sadis Caramu
Menjadikan Diriku
Pelampiasan Cintamu
Agar Dia Kembali Padamu
Tanpa Perduli Sakitnya Aku
Tega Nian Nya Caramu
Menyingkirkan Diriku
Dari Percintaan Ini
Agar Dia Kembali Padamu
Tanpa Perduli Sakitnya Aku
Semoga Tuhan Membalas Semua Yang Terjadi
Kepadaku Suatu Saat Nanti
Hingga Kau Sadari Sesungguhnya Yang Kau Punya
Hanya Aku Tempatmu Kembali
Sebagai Cintamu
Hanya Aku Tempat Mu Kembali
Semoga Tuhan Membalas Semua Yang Terjadi
Kepadaku Suatu Saat Nanti
Hingga Kau Sadari Sesungguhnya Yang Kau Punya
Hanya Aku Tempatmu Kembali
Sebagai Cintamu
Hingga Kau Sadari Sesungguhnya Yang Kau Punya
Hanya Aku Ooo...
Sebagai Cintamu
Afgan - Sadis
KONSEP-KONSEP KEADILAN DALAM AL-QURAN
Dalam kitab suci Al-Quran digunakan beberapa term/istilah yang digunakan
untuk mengungkapkan makna keadilan. Lafad-lafad tersebut jumlahnya banyak
dan berulang-ulang. Diantaranya lafad "al-adl" dalam Al-quran dalam berbagai bentuk terulang sebanyak 35 kali. Lafad "al-qisth" terulang sebanyak 24 kali. Lafad "al-wajnu" terulang sebanyak 23 kali. Dan lafad "al-wasth" sebanyak 5 kali (Muhamad Fu`ad Abdul Bagi dalam Mu`jam Mupathos Lialfaadhil Qur`an).
Dr. Hamzah Yakub membagi keadilan-keadilan menjadi dua bagian.
Allah berfirman dalam Al-Quran: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang menegakan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap satu kaum, mendorong untuk kamu berbuat tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Al-Maidah [5] : 8)
Keadilan adalah ketetapan Allah bagi kosmos atau alam raya ciptaan-Nya, karena menurut ajaran Islam keadilan adalah prinsip yang merupakan hukum seluruh hajat raya. Oleh karenanya melanggar keadilan adalah melanggar hukum kosmos dan dosa ketidak adilan akan mempunyai dampak kehancuran tatanan masyarakat manusia. (Nurcholish Majid).
Sebagai gambaran dari keadilan Rasululah saw memberi contoh kepada
kita, kalau beliau ingin pergi jauh beliau undi antara isteri-isterinya. Siapa
yang kena undian maka itulah yang dibawanya. Sebagai kepala negara dan
hakim, beliau selalu menerapakan keadilan dengan betul, hingga beliau
pernah menyatakan: "Jika sekiranya Fatimah binti Muhamad mencuri, niscaya aku potong tangannya". (HR. Bukhori).
Ada beberapa faktor yang menunjang keadilan, diantaranya:
a. Tentang di dalam mengambil keputusan. Tidak berat sebelah dalam tindakan
karena pengaruh hawa nafsu, angkara murka ataupun karena kecintaan kepada seseorang. Rasululah saw dalam salah satu sabdanya mengingatkan agar
janganlah seorang hakim memutuskan perkara dalam keadaan marah. Emosi yang tidak stabil biasanya seseorang tidak adil dalam putusan.
b. Memperluas pandangan dan melihat persoalannya secara obyektif.
Mengumpulkan data dan fakta, sehingga dalam keputusan seadil mungkin.
Jika adil adalah sifat dan sikap Fadlilah (utama) maka sebagai kebalikannya
adalah sikap zalim. Zalim berarti menganiaya, tidak adil dalam memutuskan
perkara, berarti berat sebelah dalam tindakan, mengambil hak orang lain
lebih dari batasnya atau memberikan hak orang lain kurang dari semestinya.
Sikap zalim itu diancam Allah dalan firmannya: "Tidakkah bagi orang zalim itu sahabat karib atau pembela yang dapat ditakuti". (Al-mu`min : 18).
Dalam ayat lain Allah berfirman lagi : "Dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun".(Ali Imran[3] : 192).
Dalam hal ini, ahli-ahli akhlak mengemukakan hal-hal yang mendorong seseorang berlaku zalim:
a. Cinta dan benci. Barang siapa yang mencintai seseorang, biasanya ia berlaku berat sebelah kepadanya. Misalnya orang tua yang karena cinta kepada anak-anaknya, maka sekalipun anaknya salah, anak itu dibelanya. Demikian pula kebencian kepada seseorang, menimbulkan satu sikap yang tidak lagi melihat kebaikan orang itu, tetapi hanya menonjolkan kesalahannya.
b. Kepentingan diri sendiri. Karena perasaan egois dan individualis, maka
keuntungan pribadi yang terbayang menyebabkan seseorang berat sebelah,
curang dan culas.
c. Pengaruh luar. Adanya pandangan yang menyenangkan, keindahan pakaian,
kewibawaan, kepasihan pembicaraan dan sebagainya dapat mempengaruhi
seseorang berat sebelah dalam tindakannya. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat
menyilaukan perasaan sehingga langkahnya tidak obyektif.
Oleh karena itulah, bisa disimpulkan bahwa keadilan dan kezaliman bisa muncul karena adanya beberapa faktor, diantaranya:
a. Kondisi orang tersebut pada saat itu
b. Luas dan sempitnya pengetahuan yang dimiliki
c. Latar belakan cinta dan benci
d. Terdorong oleh kepentingan sendiri atau golongan
e. Adanya pengaruh dari luar (extern)
Rupanya itulah yang bisa saya sampaikan pada tulisan kali ini semoga kitas emua selalu dijaga oleh Allah selalu bisa berbuat adil dan selalu terhindar dar kezaliman.
Sosok Idola
Sholaatullaah salaamullaah alaa Yaasin habiibillaah
Tawassalna bi Bismillaah wabil Haaadi Rosulillaah
wakulli mujaahidin lillaah bi ahlil badri yaa Allaah
Ilaahi sallimi ummah minal aafaati wannigmah
wa min hammin wa min ghummah bi ahlil badri yaa Allaah
Ilaahi-ghfir wa akrimna binaili mathoolibin minna wadafi masaa-ati 'anna bi-ahlil badri yaa Allah
Question Tag
Check out this SlideShare Presentation:
Budaya Membuang Sampah Pada Tempatnya
Bepergian naik angkot ada enak dan tidaknya. Karena bagaimanapun lebih enak naik kendaraan sendiri dan ber-AC pula, sungguh nikmatnya. Tapi saya selalu berusa untuk menikmatinya. Karena dengan naik angkot saya terkadang bertemu dengan berbagai macam orang dengan wajah yang berbeda-beda, terkadang saya mengamati mereka dan bertanya-tanya sendiri, apa yang sedang mereka pikirkan atau memperhatikan kegiatan mereka selama dalam perjalanan. Ada yang sambil utak atik hp, membaca, termenung, atau sedang makan cemilan.
Pada suatu hari saya pulang kuliah naik angkot, sore itu cuacanya lagi panas banget jadi saya kurang menikmati perjalanan saya walaupun jalur yang salah pilih melewati pemandangan sawah yang indah. Tetapi tiba-tiba ada salah seorang penumpang angkot yang menarik perhatian saya. Ada seorang anak SMP yang baru pulang sekolah, ketika dia naik dia sambil membawa jajanan cilok (bakso dicolok), saya melihat anak itu menikmati sekali makanan yang dia beli, he…he…he…saya memperhatikannya karena pingin kali ya.
Dengan tenangnya anak itu menghabiskan makanannya. Saya masih terus memperhatikan anak itu, saya bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan dengan sampah makanannya. Selesai menikmati makanannya, anak itu tanpa ragu-ragu memasukkan sampahnya ke dalam tasnya. Wow saya terkejut karena tidak bisa melihat hal ini karena biasanya sampahnya pasti dibuang ke lantai angkot atau ke luar. Wah saya salu sama anak itu, dia telah mengingatkan saya untuk setidaknya membuang sampah pada tempatnya kalau memang belum menemukan tempat sampah setidaknya kita masukkan dulu ke dalam tas kita lalu kita buang ketika kita menemukan tempat sampah.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Berdasarkan sifatnya, sampah dibagi dua yaitu Sampah organik - dapat diurai (degradable) dan Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable).
“Buanglah sampah pada tempatnya”, bisa jadi sebuah kata-kata klasik, yang saya yakin hampir semua orang pernah mendengar nasihat ini. Tapi mengapa masih juga ada yang membuang sampah tidak pada tempatnya? Sebuah slogan seperti itu memang terkadang dilema. Kalau kita terlalu sering mengucapkannya, orang akan cenderung terbiasa mendengar, dan bisa jadi nasihat itu hanya akan menjadi slogan klise tanpa makna. Tapi kalau jarang disampaikan, namanya manusia, akan cenderung untuk lupa akan pentingnya ‘membuang sampah pada tempatnya’. Dan semua kata-kata itu seperti tak ada lagi artinya.
Soal membuang sampah pada tempatnya memang harus dimulai dari diri kita sendiri dan komitmen/disiplin, tak akan membuang sampah sekecil apapun dimanapun. Semenjak melihat anak sekolah itu saya mencoba untuk membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Ketika saya mencoba membuang sampah sembarangan. Yang terpikirkan adalah dampak dari membuang sampah sembarangan yaitu banjir dan lingkungan yang tidak sehat sebagai akibat dari sampah yang menumpuk dimana-mana.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "




Recent Comments