Vidi Aldiano - Ada Satu

Aku tak kuasa
Melupakan dirimu
Walaupun sedetik saja

Berasa terhenti nafasku tanpamu
Berada disisiku

Aku tak rela
Bila hari yang ku lewati
Tanpa kau disini
Ku tak pernah yakin di dunia ini
Ada yang sepertimu
Hanya satu... Kamu...

Ada satu... dihatiku
Ada satu... dihidupku
Ada satu... dicintaku
Ada satu kamu...

Aku tak kuasa
Melupakan dirimu
Walau sedetik saja

Aku tak rela
Bila hari yang ku lewati
Tanpa kau disini
Berasa terhenti nafasku tanpamu
Berada disisiku

posted under | 0 Comments

Untukmu Ibu


Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah mu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk ku...

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap aku menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk ku
Mengurai senyum disetiap perjalanan ku
Mendera doa disetiap detik nafas ku
Ibu... kau berlian dihati ku

Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu...
Aku hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak ku

Ibu...
Jangan benci Aku
jika Aku membuatmu menangis.



Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda


Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang


Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya


Tangan halus dan suci


Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan


Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku

posted under | 0 Comments

Sadis

Terlalu Sadis Caramu
Menjadikan Diriku
Pelampiasan Cintamu
Agar Dia Kembali Padamu
Tanpa Perduli Sakitnya Aku

Tega Nian Nya Caramu
Menyingkirkan Diriku
Dari Percintaan Ini
Agar Dia Kembali Padamu
Tanpa Perduli Sakitnya Aku

Semoga Tuhan Membalas Semua Yang Terjadi
Kepadaku Suatu Saat Nanti
Hingga Kau Sadari Sesungguhnya Yang Kau Punya
Hanya Aku Tempatmu Kembali
Sebagai Cintamu

Hanya Aku Tempat Mu Kembali

Semoga Tuhan Membalas Semua Yang Terjadi
Kepadaku Suatu Saat Nanti
Hingga Kau Sadari Sesungguhnya Yang Kau Punya
Hanya Aku Tempatmu Kembali
Sebagai Cintamu

Hingga Kau Sadari Sesungguhnya Yang Kau Punya
Hanya Aku Ooo...
Sebagai Cintamu

Afgan - Sadis
 

posted under | 0 Comments

KONSEP-KONSEP KEADILAN DALAM AL-QURAN

Kaum Muslim akan semakin menjauhi keharusan mencari pemecahan yang hakiki dan berdayaguna penuh untuk jangka panjang, dan merasa puas dengan "pemecahan" sementara yang tidak akan berdayaguna efektif dalam jangka panjang. Ketika Marxisme dihadapkan kepada masalah penjagaan hak-hak perolehan warga masyarakat, dan dihadapkan demikian kuatnya wewenang masyarakat untuk memiliki alat-alat produksi, pembahasan masalah itu oleh pemikir Komunis diabaikan, dengan menekankan slogan "demokrasi sosial" sebagai pemecahan praktis yang menyederhanakan masalah. Memang berdayaguna besar dalam jangka pendek, terbukti dengan kemauan mendirikan negara-negara Komunis dalam kurun waktu enam dasawarsa terakhir ini. Kalaupun ada persoalan, bahkan yang paling rumit sekalipun, haruslah diangkat ke permukaan dan selanjutnya dijadikan bahan kajian mendalam untuk pengembangan wawasan kemasyarakatan Islam yang lebih relevan dengan perkembangan kehidupan umat manusia di masa-masa mendatang. Berbagai masalah dasar yang sama akan dihadapi juga oleh paham yang dikembangkan Islam, juga akan dihadapkan kepada nasib yang sama dengan yang menentang Komunisme, jika tidak dari sekarang dirumuskan pengembangannya secara baik dan tuntas, bukankah hanya melalui jalan pintas belaka. Jika dengan cara ini lalu menjadi jelas hal-hal pokok dan sosok kasar dari apa yang harus dilakukan selanjutnya, tercapailah sudah apa yang dikandung dalam hati. PENGERTIAN KEADILAN Al-Qur''an menggunakan pengertian yang berbeda-beda bagi kata atau istilah yang bersangkut-paut dengan keadilan. Bahkan kata yang digunakan untuk menampilkan sisi atau wawasan keadilan juga tidak selalu berasal dari akar kata ''adl. Kata-kata sinonim seperti qisth, hukm dan sebagainya digunakan oleh al-Qur''an dalam pengertian keadilan. Sedangkan kata ''adl dalam berbagai bentuk konjugatifnya bisa saja kehilangan kaitannya yang langsung dengan sisi keadilan itu (ta''dilu, dalam arti mempersekutukan Tuhan dan ''adl dalam arti tebusan). Kalau dikatagorikan, ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan keadilan dalam al-Qur''an dari akar kata ''adl itu, yaitu sesuatu yang benar, sikap yang tidak memihak, penjagaan hak-hak seseorang dan cara yang tepat dalam mengambil keputusan ("Hendaknya kalian menghukumi atau mengambil keputusan atas dasar keadilan"). Dari terkaitnya beberapa pengertian kata ''adl dengan wawasan atau sisi keadilan secara langsung itu saja, sudah tampak dengan jelas betapa porsi "warna keadilan" mendapat tempat dalam al-Qur''an, sehingga dapat dimengerti sikap kelompok Mu''tazilah dan Syi''ah untuk menempatkan keadilan (''adalah) sebagai salah satu dari lima prinsip utama al-Mabdi al-Khamsah.) dalam keyakinan atau akidah mereka. Kesimpulan di atas juga diperkuat dengan pengertian dan dorongan al-Qur''an agar manusia memenuhi janji, tugas dan amanat yang dipikulnya, melindungi yang menderita, lemah dan kekurangan, merasakan solidaritas secara konkrit dengan sesama warga masyarakat, jujur dalam bersikap, dan seterusnya. Hal-hal yang ditentukan sebagai capaian yang harus diraih kaum Muslim itu menunjukkan orientasi yang sangat kuat akar keadilan dalam al-Qur''an. Dengan demikian, wawasan keadilan dalam al-Qur''an mudah sekali diterima sebagai sesuatu yang ideologis, sebagaimana terbukti dari revolusi yang dibawakan Ayatullah Khomeini di Iran. Sudah tentu dengan segenap bahaya-bahaya yang ditimbulkannya, karena ternyata dalam sejarah, keadilan ideologis cenderung membuahkan tirani yang mengingkari keadilan itu Sebab kenyataan penting juga harus dikemukakan dalam hal ini, bahwa sifat dasar wawasan keadilan yang dikembangkan al-Qur''an ternyata bercorak mekanistik, kurang bercorak reflektif. ERMASALAHAN Mengingat sifat dasar wawasan keadilan yang legal-formalistik dalam al-Qur''an itu, secara langsung kita dapat melihat adanya dua buah persoalan utama yaitu keterbatasan visi yang dimiliki wawasan keadilan itu sendiri, dan bentuk penuangannya yang terasa "sangat berbalasan" (talionis, kompensatoris). Keterbatasan visi itu tampak dari kenyataan, bahwa kalau suatu bentuk tindakan telah dilakukan, terpenuhilah sudah kewajiban berbuat adil, walaupun dalam sisi-sisi yang lain justru wawasan keadilan itu dilanggar. Deretan pertanyaan fundamental, yang jawaban-jawabannya akan menentukan mampukah atau tidak wawasan keadilan yang terkandung dalam al-Qur''an memenuhi kebutuhan sebuah masyarakat modern di masa datang. Diperlukan kajian-kajian lebih lanjut tentang peta permasalahan seperti dikemukakan di atas, namun jelas sekali bahwa visi keadilan yang ada dalam al-Qur''an dewasa ini harus direntang sedemikian jauh, kalau diinginkan relevansi berjangka panjang dari wawasan itu sendiri. Jelas, masalahnya lalu menjadi rumit dan memerlukan refleksi filosofis, di samping kejujuran intelektual yang tinggi untuk merampungkannya secara kolektif. Masalahnya, masih punyakah umat Islam kejujuran intelektual seperti itu, atau memang sudah tercebur semuanya dalam pelarian sloganistik dan "kerangka operasionalisasi" serba terbatas, sebagai pelarian yang manis?

Allah berfirman dalam Al-quran: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pengajaran".( QS An-Nahl{16}: 90)

Dalam kitab suci Al-Quran digunakan beberapa term/istilah yang digunakan
untuk mengungkapkan makna keadilan. Lafad-lafad tersebut jumlahnya banyak
dan berulang-ulang. Diantaranya lafad "al-adl" dalam Al-quran dalam berbagai bentuk terulang sebanyak 35 kali. Lafad "al-qisth" terulang sebanyak 24 kali. Lafad "al-wajnu" terulang sebanyak 23 kali. Dan lafad "al-wasth" sebanyak 5 kali (Muhamad Fu`ad Abdul Bagi dalam Mu`jam Mupathos Lialfaadhil Qur`an).

Dr. Hamzah Yakub membagi keadilan-keadilan menjadi dua bagian. 

Adil yang berhubungan dengan perseorangan dan adil yang berhubungan dengan kemasyarakatan. 

      Adil perseorangan adalah tindakan memihak kepada yang mempunyai hak, bila seseorang mengambil haknya tanpa melewati batas, atau memberikan hak orang lain tanpa menguranginya itulah yang dinamakan tidak adil. 
      Adil dalam segi kemasyarakatan dan pemerintahan misalnya tindakan hakim yang menghukum orang-orang jahat atau orang-orang yang bersengketa sepanjang neraca keadilan. Jika hakim menegakan neraca keadilanya dengan lurus dikatakanlah dia hakim yang adil dan jika dia berat sebelah maka dipandanglah dia zalim. Pemerintah dipandang adil jika dia mengusahakan kemakmuran rakyat secara merata, baik di kota-kota maupun di desa-desa.

Allah berfirman dalam Al-Quran: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang menegakan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap satu kaum, mendorong untuk kamu berbuat tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Al-Maidah [5] : 8)

Keadilan adalah ketetapan Allah bagi kosmos atau alam raya ciptaan-Nya, karena menurut ajaran Islam keadilan adalah prinsip yang merupakan hukum seluruh hajat raya. Oleh karenanya melanggar keadilan adalah melanggar hukum kosmos dan dosa ketidak adilan akan mempunyai dampak kehancuran tatanan masyarakat manusia. (Nurcholish Majid).

Sebagai gambaran dari keadilan Rasululah saw memberi contoh kepada
kita, kalau beliau ingin pergi jauh beliau undi antara isteri-isterinya. Siapa
yang kena undian maka itulah yang dibawanya. Sebagai kepala negara dan
hakim, beliau selalu menerapakan keadilan dengan betul, hingga beliau
pernah menyatakan: "Jika sekiranya Fatimah binti Muhamad mencuri, niscaya aku potong tangannya". (HR. Bukhori).

Ada beberapa faktor yang menunjang keadilan, diantaranya:
a. Tentang di dalam mengambil keputusan. Tidak berat sebelah dalam tindakan
karena pengaruh hawa nafsu, angkara murka ataupun karena kecintaan kepada seseorang. Rasululah saw dalam salah satu sabdanya mengingatkan agar
janganlah seorang hakim memutuskan perkara dalam keadaan marah. Emosi yang tidak stabil biasanya seseorang tidak adil dalam putusan.
b. Memperluas pandangan dan melihat persoalannya secara obyektif.
Mengumpulkan data dan fakta, sehingga dalam keputusan seadil mungkin.

Jika adil adalah sifat dan sikap Fadlilah (utama) maka sebagai kebalikannya
adalah sikap zalim. Zalim berarti menganiaya, tidak adil dalam memutuskan
perkara, berarti berat sebelah dalam tindakan, mengambil hak orang lain
lebih dari batasnya atau memberikan hak orang lain kurang dari semestinya.
Sikap zalim itu diancam Allah dalan firmannya: "Tidakkah bagi orang zalim itu sahabat karib atau pembela yang dapat ditakuti". (Al-mu`min : 18).

Dalam ayat lain Allah berfirman lagi : "Dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun".(Ali Imran[3] : 192).

Dalam hal ini, ahli-ahli akhlak mengemukakan hal-hal yang mendorong seseorang berlaku zalim:
a. Cinta dan benci. Barang siapa yang mencintai seseorang, biasanya ia berlaku berat sebelah kepadanya. Misalnya orang tua yang karena cinta kepada anak-anaknya, maka sekalipun anaknya salah, anak itu dibelanya. Demikian pula kebencian kepada seseorang, menimbulkan satu sikap yang tidak lagi melihat kebaikan orang itu, tetapi hanya menonjolkan kesalahannya.
b.  Kepentingan diri sendiri. Karena perasaan egois dan individualis, maka
keuntungan pribadi yang terbayang menyebabkan seseorang berat sebelah,
curang dan culas.
c.  Pengaruh luar. Adanya pandangan yang menyenangkan, keindahan pakaian,
kewibawaan, kepasihan pembicaraan dan sebagainya dapat mempengaruhi
seseorang berat sebelah dalam tindakannya. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat
menyilaukan perasaan sehingga langkahnya tidak obyektif.

Oleh karena itulah, bisa disimpulkan bahwa keadilan dan kezaliman bisa muncul karena adanya beberapa faktor, diantaranya:
a. Kondisi orang tersebut pada saat itu
b. Luas dan sempitnya pengetahuan yang dimiliki
c. Latar belakan cinta dan benci
d. Terdorong oleh kepentingan sendiri atau golongan
e. Adanya pengaruh dari luar (extern)

Rupanya itulah yang bisa saya sampaikan pada tulisan kali ini semoga kitas emua selalu dijaga oleh Allah selalu bisa berbuat adil dan selalu  terhindar dar  kezaliman.



posted under | 0 Comments

Sosok Idola




Nama               : M.Ridwan Dwi Septian
NPM                : 54410138
Kelas               : 1IA15

Tugas
Membuat Sebuah Artikel Yang dapat Menginspirasikan Dari Hal Yang Kecil Namun dapat Membuat Perubahan Besar !

 

Mungkin orang-orang di luar sana banyak yang mengidolakan seperti Justin Bieber,Messi,Taylor Swift,Ronlado,dan lain-lain. Tetapi coba kita renungkan siapaka idola anda masing-masing.
Saya adalah orang yang sangat mengidolakan Nabi Muhammad SAW. Karena mungkin hanya dialah manusia yang sempurna di hadapan Allah. Dan Nabi Muhammad juga mempunyai pengaruh besar terhadap dunia atas peradaban dalam menyebarkan agama Islam. Nabi Muhammad mempunyai akhlaq yang baik tiada satu manusiapun yang bisa sesempurna DIA. Nabi Muhammad adalah seseorang contoh atau teladan yang boleh kita ancungi jempol,karena berkatnyalah umat Islam dapat merasakan Islam yang sebenarar-benarnya dari dulunya yang dizaman jahiliyah.
Saya merasakan mempunyai seseorang yang benar-benar menjadi teladan bagi saya. Saya sangat ingin mempunyai akhlak seperti Nabi Muhammad SAW. Walaupun saya tak bisa sesempurna Nabi Muhammad tetapi,saya berusaha untuk mencontohi akhlaqnya. Saya merasakan ketenangan batin ketika mendengan Shalawat. Siapa yang tidak merasakan ketenangan batin ketika mendengan Sholwat itu di serayakan dengan berbondong-bondong.

Sholaatullaah salaamullaah alaa Thooha rosuulillaah
Sholaatullaah salaamullaah alaa Yaasin habiibillaah
Tawassalna bi Bismillaah wabil Haaadi Rosulillaah
wakulli mujaahidin lillaah bi ahlil badri yaa Allaah


Ilaahi sallimi ummah minal aafaati wannigmah
wa min hammin wa min ghummah bi ahlil badri yaa Allaah

Ilaahi-ghfir wa akrimna binaili mathoolibin minna wadafi masaa-ati 'anna bi-ahlil badri yaa Allah

            Indahnya sholawat itu mempunyai arti yang indah bagi umat Islam. Indahnya Islam membuat saya meraskan hal yang berbeda dan mempunyai keyakinan yang kuat bahwa Allah itu dan Nabi Muhammad adakah utusan Allah.

“ Ashaduallah Ilahailallah wa ashaduanna muhammadarasulullah ”

            Jika kita tau betapa beratnya perjuangannya mendapatkan kebebasan Islam,mungkin kita akan merasakan kesdihan dan merasakan sulitnya atas perjuangan Rashulullah dan Sahabat. Aku sendiri merasak betapa beratnya perjuangan Rasulullah dan para Sahabatnya.
            Walaupun saya ini merasa hina tidak ada salahnya saya mengidolakan kekasihnya Allah ,karena Nabi Muhammad adalah contoh teladan yang patut kita contoh. Nabi Muhammad juga di kenang sepanjang masa. Tidak ada yang satu manusiapun yang tidak mengenalin Nabi Muhammad SAW. Karena setipa adzan berkumandang nama Nabi Muhammad selalu di ucapkan di setian adzan.

“ Waashaduanna muhammadarasulullah “

Betapa indahnya adzan itu, panggilan cinta Allah untuk umat Islam untuk mengingat Allah,disinilah letak keindahan islam.Dimana seluruh umat muslim berkumpul untuk melasksanakan sholat.
Maka, dari itulah saya menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai Idola saya.
           

posted under | 0 Comments

Question Tag

Check out this SlideShare Presentation:

posted under | 0 Comments

Budaya Membuang Sampah Pada Tempatnya

Bepergian naik angkot ada enak dan tidaknya. Karena bagaimanapun lebih enak naik kendaraan sendiri dan ber-AC pula, sungguh nikmatnya. Tapi saya selalu berusa untuk menikmatinya. Karena dengan naik angkot saya terkadang bertemu dengan berbagai macam orang dengan wajah yang berbeda-beda, terkadang saya mengamati mereka dan bertanya-tanya sendiri, apa yang sedang mereka pikirkan atau memperhatikan kegiatan mereka selama dalam perjalanan. Ada yang sambil utak atik hp, membaca, termenung, atau sedang makan cemilan.
Pada suatu hari saya pulang kuliah naik angkot, sore itu cuacanya lagi panas banget jadi saya kurang menikmati perjalanan saya walaupun jalur yang salah pilih melewati pemandangan sawah yang indah. Tetapi tiba-tiba ada salah seorang penumpang angkot yang menarik perhatian saya. Ada seorang anak SMP yang baru pulang sekolah, ketika dia naik dia sambil membawa jajanan cilok (bakso dicolok), saya melihat anak itu menikmati sekali makanan yang dia beli, he…he…he…saya memperhatikannya karena pingin kali ya.
Dengan tenangnya anak itu menghabiskan makanannya. Saya masih terus memperhatikan anak itu, saya bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan dengan sampah makanannya. Selesai menikmati makanannya, anak itu tanpa ragu-ragu memasukkan sampahnya ke dalam tasnya. Wow saya terkejut karena tidak bisa melihat hal ini karena biasanya sampahnya pasti dibuang ke lantai angkot atau ke luar. Wah saya salu sama anak itu, dia telah mengingatkan saya untuk setidaknya membuang sampah pada tempatnya kalau memang belum menemukan tempat sampah setidaknya kita masukkan dulu ke dalam tas kita lalu kita buang ketika kita menemukan tempat sampah.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Berdasarkan sifatnya, sampah dibagi dua yaitu Sampah organik - dapat diurai (degradable) dan Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable).
“Buanglah sampah pada tempatnya”, bisa jadi sebuah kata-kata klasik, yang saya yakin hampir semua orang pernah mendengar nasihat ini. Tapi mengapa masih juga ada yang membuang sampah tidak pada tempatnya? Sebuah slogan seperti itu memang terkadang dilema. Kalau kita terlalu sering mengucapkannya, orang akan cenderung terbiasa mendengar, dan bisa jadi nasihat itu hanya akan menjadi slogan klise tanpa makna. Tapi kalau jarang disampaikan, namanya manusia, akan cenderung untuk lupa akan pentingnya ‘membuang sampah pada tempatnya’. Dan semua kata-kata itu seperti tak ada lagi artinya.
Soal membuang sampah pada tempatnya memang harus dimulai dari diri kita sendiri dan komitmen/disiplin, tak akan membuang sampah sekecil apapun dimanapun. Semenjak melihat anak sekolah itu saya mencoba untuk membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Ketika saya mencoba membuang sampah sembarangan. Yang terpikirkan adalah dampak dari membuang sampah sembarangan yaitu banjir dan lingkungan yang tidak sehat sebagai akibat dari sampah yang menumpuk dimana-mana.

posted under | 1 Comments
Newer Posts Older Posts Home

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Followers


Recent Comments